Siapa sih yang nggak suka burger? Makanan Amerika yang mendunia ini terkenal dengan kelezatan dagingnya yang diapit oleh dua roti bun bertabur wijen, isian berupa selada, keju, mayones, mustard, dan saus tomat. Beragam variasi burger dibuat mulai dari ramen burger hingga burger berukuran raksasa. Bahan daging burger biasanya adalah ayam, sapi, dan ham. Tapi apa jadinya kalau isian burger hitam ini adalah sesuatu yang kamu temui setiap hari?
Setiap tahun saat musim hujan, ratusan lalat kecil bermunculan dari sekitar Danau Victoria di Africa. Sebagian spesies burung sengaja bermigrasi ke danau ini supaya mereka bisa memakan lalat-lalat ini. Itulah yang menyebabkan perburuan lalat cukup ramai di sini. Nah, terus apa dong hubungannya dengan burger?
Ternyata predator lalat-lalat tersebut bukan hanya burung, lho. Banyak warga lokal yang suka dengan lalat! Meski terdengar menjijikan, inilah kenyataannya. Lalat mengandung protein yang jauh lebih tinggi dari daging sapi dan ayam. Karena lalat jauh lebih mudah didapatkan dibanding daging sapi dan ayam, maka banyak yang menangkap lalat-lalat tersebut untuk dimasak dan dijadikan burger berwarna kehitaman.
Tidak butuh banyak peralatan untuk menangkap lalat. Yang penting punya jaring, penggorengan, dan kendi. Untuk setiap patty yang dibuat, dibutuhkan sekitar 500.000 lalat! Dan jangan salah, protein yang terkandung tujuh kali lebih bernutrisi dibanding daging sapi. Setiap desa di dekat danau ini punya resep patty sendiri sehingga akan ada berbagai macam rasa unik yang hanya kamu temukan di sana.
Untuk yang suka dengan kuliner etnik, ini patut dicoba. Patty lalat juga bagus bagi yang sedang berdiet daging. Nah, ada yang mau coba?
Sumber artikel : http://www.cerpen.co.id - http://hello-pet.com
Posting Komentar
0 komentar
Hai Pembaca, silahkan berikan komentar terbaik anda tentang postingan ini Terima kasih...