0





Odessa adalah kota di Ukraina yang bersahaja karena memiliki keunikan tersendiri. Penduduknya dikenal memiliki rasa humor yang tinggi, bahkan dalam keadaan sulit sekali pun. Percakapan sehari-hari mereka memiliki nuansa yang khas dan kaya akan ironi kehidupan. Seperti apakah percakapan yang bisa ditemui di Odessa?. Mari kita simak potongan-potongan percakapan-percakapan mereka berikut ini.

– Apa kabar?
– Saya tidak ingin mengecewakan Anda. Saya sungguh sedang baik-baik saja.
– Abram, apa kabar?
– Ya, begitulah… Seperti peribahasa: “hidup bagaikan berlayar”… Mual dan mabuk laut ketika berlayar itu lumrah bukan?

– Aku baru saja berlibur ke Israel, betapa senangnya anak-anakku!
– Oh ya? Mereka ikut ke sana juga?
– Tidak, aku tetap biarkan mereka di Odessa.

– Apa-apan kamu menatap saya terus?
– Aih, saya hanya sedang membangun hubungan yang kooperatif saja.

– Aku tak sebodoh ayah dari anak-anakmu!

– Syema, saya dengar kamu telah menikah?
– Benar sekali.
– Selamat kalau begitu! Apakah kamu sekarang bahagia?
– Ya, istri saya bilang begitu.

– Sarochka, apakah kamu tidak menyadari?
– Tidak. Memangnya ada apa?
– Saya baru pulang dari salon kecantikan, lho…
– Oh ya? Salonnya tutup kah?

– Fima, matikan siaran berita itu! Apakah di luar sana tak ada yang lebih buruk dari pada kita?

– Izya, apakah kamu baik-baik saja?
– Tidak, selama masih jam kerja.

– Sarochka sayang, hadiah apa yang kamu inginkan untuk malam tahun baru nanti?
– Oh, hadiah apapun darimu pasti aku mau, sayang!  Terutama cermin yang cantik dengan hiasan mutiara dan berlian.

– Rosa, aku akan membelikanmu cincin berlian. Kemudian akan kubelikan kau mantel bulu yang indah, kapal pesiar, lalu…
– Dengar, Fima, setidaknya belikan aku segelas jus di toko sebelah. Aku akan meminumnya dengan suka cita!

– Istriku, Sarochka, adalah seorang pendengar yang baik. Dia bahkan dengar saja ketika aku dapat uang kemarin.

– Saya begitu menghormati Anda, meski saya lupa alasan saya menghormati Anda…


Di jalanan

Rombongan turis yang sedang berjalan menuju taman Shevchenko bertemu dengan penduduk lokal.
– Kami hendak menuju taman. Apakah jalan yang kami lalui betul?
– Ya, betul. Hanya saja arahnya yang berlawanan.

– Permisi saudara, numpang tanya, jika saya berjalan terus menyusuri jalan ini, apakah di sana bakal ada terminal bus?
– Di sana tetap ada terminal bus, bahkan jika Anda tidak berjalan ke sana sekali pun!

Di trem…
– Sial! Setan apa yang membuat trem tidak bergerak juga? Dua jam lamanya aku berdiri hanya dengan satu kaki!
– Ya pak, karena satu kaki Anda yang satunya menginjak kaki saya…

Di sebuah bus yang penuh sesak,.
– Apakah Anda akan turun sebentar lagi?
– Tidak.
– Kalau begitu, mari bertukar tempat.
– Berani bayar berapa?


Di pasar

– Silakan, Pak, jangan sampai lupa membeli bawang!
– Tidak, dalam daftar belanja saya tidak tertulis bawang.
– Nah, kalau begitu kemari dulu, saya tulisi dulu di kertas belanja Anda.

– Mila, ini tomat-tomat bagus atau untuk dijual dengan diskon?

– Apa Anda akan belanja dagangan saya atau akan saya lupakan Anda selamanya?

Operasi pasar…
– Apakah Anda punya surat keterangan tentang ikan-ikan yang Anda jual ini?
– Surat keterangan? Surat keterangan apa? Surat keterangan kematian?

Di kios bunga…
– Silakan beli mawar ini untuk istri tercinta!
– Saya belum beristri.
– Kalau begitu untuk pacar Anda!
– Saya tidak punya pacar.
– Kalau begitu beli untuk kehidupan bahagia Anda yang begitu tenang…

Di sebuah restoran…
– Pelayan, apakah ini salad yang diperuntukkan untuk hari ini?
– Sebenarnya untuk besok juga, tuan…

Jangan lupa tulis komentarmu dan bagikan yah!



Sumber artikel : http://www.cerpen.co.id - http://hello-pet.com

Posting Komentar

Hai Pembaca, silahkan berikan komentar terbaik anda tentang postingan ini Terima kasih...