0





Melahirkan ditempat tidur yang nyaman serta dukungan dari sanak keluarga bukan hal yang dapat dirasakan wanita ini kala ia harus melahirkan ditengah Gurun Nevada. Amber Pangborn, 35 tahun, saat itu sedang dalam perjalanan menemui orang tuanya. Ia pun mengambil jalan pintas namun mendadak kehabisan bensin yang jauh di dalam Plumas National Forest. Sialnya lagi, ponsel yang ada di tangannya tak bisa menangkap sinyal sama sekali.
Tapi masalah besar benar-benar dimulai ketika ia mulai mengalami kontraksi. Tak ada pilihan lain, Pangborn pun harus melahirkan sendirian di belakang mobilnya.
“Aku meletakkan kantong tidur di kursi belakang, berbaring, mencengkeram pegangan di atas jendela belakang dan melahirkan putriku,” katanya kepada stasiun berita lokal KNVN seperti dkutip dream.


Naasnya, bantuan tak kunjung datang hingga 3 hari kemudian. Selama 3 hari itu mereka diserang oleh lebah dan harus bertahan hidup dengan minum dari satu botol kecil air, satu minuman bersoda dan beberapa apel.
Untungnya Pangborn memutuskan untuk tidak memotong tali pusar putrinya karena dia khawatir dia tidak akan memiliki cukup makanan.
Pangborn mengatakan lebah daging mulai berdatangan karena mereka mencium bau darah di plasenta.
“Aku berusaha untuk melindunginya dari sengatan dan berusaha menjauhkan mereka dari putriku tetapi mereka terus kembali ke plasenta.”
Pangborn akhirnya membuat tanda meminta pertolongan dengan membakar hutan. Asap dan kobaran api akhirnya menarik perhatian helikopter Departemen Kehutanan.
“Aku hanya bisa menangis saat melihat helikopter tiba. Aku pikir kami akan mati,” katanya.
Duh, perjuangan seorang ibu benar-benar mengharukan ya.. bagaimana menurutmu? Jangan lupa bagikan dan komentari ya!



Sumber artikel : http://www.cerpen.co.id - http://hello-pet.com

Posting Komentar

Hai Pembaca, silahkan berikan komentar terbaik anda tentang postingan ini Terima kasih...