0





Eits, jangan salah! Mantra bukan lagi milik mbah dukun aja ya. Mantra bahkan sudah menjadi bagian dari kosakata bahasa Inggris, yang artinya kata/kalimat untuk membantu/memotivasi sesuatu.
Sebagai manusia yang memang tak sempurna —kesempurnaan hanya milik sang Maha Pencipta— kadang ada saja hal yang membuat kita tak puas. Apalagi menyangkut penampilan. Terutama cewek-cewek nih. Tapi cowok juga kayaknya lebih kurang sama tuh. Ngerasa terlalu gendut/kurus lah, terlalu pendek/tinggi lah, ngerasa betis kegedean/kekecilan lah. Yang akhirnya bikin gak pede, minder bahkan tertekan. Kalau sudah begini memangnya suasana hati bisa baik? Gimana melewati hari dengan perasaan negatif begitu?


 Kabar baiknya, bahkan orang-orang terkenal seperti para olahragawan, selebriti pun pernah mengalami hal serupa. Bedanya, mereka melakukan sesuatu untuk ngerubahnya.


Dan inilah mantra dari para pakar untuk mengubah mind set(cara pandang) mereka tentang kekurangan mereka. Bagus tuh, buat mengingatkan diri sendiri di depan cermin tiap pagi untuk memulai hari, hingga seharian kita bisa ngerasa lebih baik, termotivasi dan berkarya mumpung masih muda. Yuk simak apa aja mantar-mantra tersebut?
#1. Kesempurnaan itu cuma khayalan manusia. (Cassi Schmigotzki)
Konsep tentang kesempurnaan berubah tiap generasi. Ketika kita pikir sudah hampir mencapainya, konsep ideal tersebut sudah berubah, jadi harus mulai dari awal lagi. Kesimpulannya, bahwa konsep kesempurnaan itu mustahil diikuti, jadi usahakn saja yang terbaik yang kamu bisa, itu saja sudah cukup. Demikian menurut Cassi Schmigotzki, seorang pelatih, dan penulis The Long and Winding Road to Wellness
#2. Kebahagiaan bukan berbentuk baku. (Anna Guest-Jelley).
Kebahagiaan hampir gak ada kaitan dengan gimana penampilanmu dan semua yang kamu lakukan sebagai dirimu. “Aku di sini untuk mendorong orang dari tiap ukuran, bentuk, usia, pengalaman dan kemampuan, untuk menjalani hidup sebagai mana bentukmu dan jangan pernah menyerah.” Anna Guest-Jelley, pendiri dan CEO dari Curvy Yoga
#3. Tiap badan adalah badan (layak) berbikini. (Kimberley O’Connor)
Ini terutama buat para wanita: Kamu dapat ijin resmi untuk tampil bagus dengan pakaian renang apapun pilihanmu. Besar atau kecil, pucat atau coklat, berselulit atau berbintik-bintik: Terima itu dengan bangga karena kami percaya pantai adalah tempat bersenang-senang, bukan pameran badan. “Aku suka memberitahu para klienku bagaimana supaya punya badan bikini, yaitu: pakailah bikini, hanya itu.” Kimberly O’Connor – Pakar terapi keluarga dan pernikahan, pemilik Hop Brok Counseling Centre.


#4. Jangan biarkan pikiranmu mem-bully(=mengintimidasi) tubuhmu. (June Tomaso Wood)
Mungkin kamu tak pernah berniat membully orang lain, tapi malah hal yang kamu katakan pada dirimu sendiri sering penuh dengan kekejaman. Hentikan kritikan negatif pada diri sendiri adalah langkah pertama untuk menghargai siapa dirimu sesungguhnya. Pikiranmu seharusnya mendengarkan badanmu, bukan sebaliknya — June Tomaso Wood, pekerja social klinik, terapis psikologi dan pencipta aplikasi Calm Down Now
#5. Ubah pemikiranmu, maka tubuhmu akan berubah.(Angelena Marie)
Banyak orang yang justru terbalik. Mereka pikir kalau mereka turun 5 pound atau menang lomba, mereka akan bahagia. Tapi sikap mental adalah segala. Praktekkan berpikir positif tentang dirimu, dan kemudian kamu akan secara natural membuat perubahan positif. “Kalau kamu pikir kamu bisa, kamu bisa mencapai apa saja!” Angelena Marie, pelatih kepribadian, penulis Bahagia, Sehat &Seimbang.
#6. Kebahagiaan itu cantik. (Jane Ko)
Orang kadang berasumsi bahwa orang cantik pasti bahagia, tapi kenyataannya, dengan berbahagia, makan kecantikan akan terpancar. “Kebahagiaan bukan mendapatkan apapun yang kau inginkan. Tapi menikmati hal-hal kecil dalam kehidupan —apakah itu dengan mulai makan secara sehat atau bangun sedikit lebih awal dan menikmati lebih banyak hal sepanjang hari —Jane Ko, editor dari A Taste of Koko 


#7. Kamu bukan suatu kesalahan. Kamu bukan masalah untuk diselesaikan. (Geneen Roth)
Jadi kenapa kita justru sering memperlakukan diri kita begitu? Mulai dari buku penolong diri ke diet atau operasi plastik, kita sering bicara tentang bagaimana memperbaiki diri sendiri, padahal seharusnya merayakan semua yang benar tentang diri kita. — Geneen Roth, pembicara motivator, penulis Wanita, Makanan dan Tuhan
#8. Latihan, karena kamu cinta tubuhmu, bukan karena kamu benci tubuhmu — Katie Goulet
Terlalu sering kita memandang latihan sebagai hukuman untuk makan terlalu banyak atau memanjakan diri dengan terlalu banyak penganan manis. Tetapi kenegatifan ini gak memotivasi. Sebagai gantinya, fokus pada menggerakkan tubuh membuatmu lebih mencintai tubuhmu: Mood yang membaik, ketahanan yang mengagumkan atau kecepatan yang mempesona lebih menginspirasi. . — Katie Goulet, pendiri Endeavor Fitness
#9. Kata “seharusnya”, tidak seharusnya membuatmu merasa buruk (Megan Bearce)
“Aku banyak mendengar kata ‘seharusnya’ ketika bekerja dengan klien. seperti, ‘aku seharusnya lebih kurus’, atau ‘Aku seharusnya sekolah bidang hukum.’ Tapi itu ‘seharusnya’ siapa? peraturan siapa yang kamu pakai untuk mengukur dirimu? Budaya kita? orang tuamu? Bosmu? Kalau kamu melakukannya, akankah itu menuntunmu pada tujuanmu, atau malah membuatmu tak bahagia dan tak puas? Pada akhirnya, kamu harus memutuskan apakah itu sesuatu yang kamu inginkan atau sesuatu yang kamu lakukan untuk menyenangkan orang lain — Megan Bearce, terapis keluarga dan perkawinan.
#10. Aku kuat. Aku cantik. Aku cukup baik! –Vanessa Pawlowski.
“Aku khususnya suka mantra ini ketika bekerja dengan klien karena ia mengingatkan mereka bahwa mereka dapat tetap kuat. Mereka gak harus tunduk pada tekanan bahwa mereka harus sempurna atau mendengarkan pesan pesan mempermalukan tubuh oleh media diluar sana. Kita sudah cantik dan cukup baik sebagaimana adanya saat ini. Tubuh kita layak dirayakan!” –Vanessa Pawlowski, psikolog.


#11. Tubuhmu itu alat, bukan hiasan! –Ariane Machin.
Lari, lompat, main, kerja, hasilkan mahakarya, atau tulis novel hebat berikutnya. Kebenaranny adalah bahwa tubuh kita diciptakan untuk melakukan, bukan menjadi. jadi berhenti memikirkan tubuhmu dari segi hiasan dan terima apa adanya tubuhmu yang mencerminkan dirimu. Ariane Machin bekerja dengan atlet profesional, orang-orang yang tubuhnya pada keadaan terbaik, tapi masih merasa banyak ketidakpuasan pada tubuh. “Aku suka mantra ini karena ia mengingatkan bahwa kita berjuang untuk kemajuan, bukan kesempurnaan. –Ariane Machine, psikolog klinis dan olahraga.
#12. Aku cinta diriku. Aku menghormati diriku. Aku tak lebih rendah dari orang lain. (Jim Kellner)
Aku mendorong para klien untuk menatap ke cermin ketika mengatakan ini, beberapa kali sehari. Banyak yang merespon bahwa beberapa kali pertama didepan kaca sangat sulit dan mereka bahkan menangis. Tapi lalu menjadi lebih gampang dan kebanyakan mulai merasa lebih pede dan cinta-diri.” –Jim Kellner.
#13. Kamu tercipta untuk hal ini. (Lindsay Wright)
Kamu tercipta untuk bergerak! Evolusi jutaan tahun tidak merancang kita untuk teronggok di depan komputer 12 jam sehari. Kita perlu menghormati kenyataan bahwa tubuh kita mampu melakukan lebih banyak daripada sekedar apa yang kita akui. Kamu dapat melakukan ini; kamu terlahir untuk melakukan hal ini. “Ini kalimat favoritku untuk para klien! Aku cinta pada gimana tubuh kita diciptakan untuk bergerak.” –Lindsay Wright, pelatih pribadi, pemilik MoveMore Fitness
#14. Jangan bandingkan dirimu dengan highlight reel-nya orang lain! (Kimberly O’Conner)
(Istilah highlight reel secara harfiah berarti bagian dari negatif film yang jadi sorotan utama atau cuplikan adegan terbaik dalam sebuah film.)
“Sering aku bekerja dengan remaja, yang mengamati Facebook, Twitter dan Instagram dan menemukan gambaran sempurna dari para selebriti dan teman-temannya. Hal ini menyebabkan dampak buruk pada harga diri. Persetan, aku yang seorang profesional dewasa, kadang aku juga bisa merasa down karena gambar-gambar tak realistis hasil Photoshop tersebut. Jadi aku harus mengingatkan mereka, dan diriku sendiri, bahwa tak ada orang yang akan memposting foto mereka yang terlihat buruk. Tak ada artinya membandingkan tampilan terburukmu dan tampilan terbaik mereka, tak realistis! –Kimberly O’Conner, Terapis keluarga dan pernikahan, pemilik Hop Brook Counseling Centre
#15. Tindakanku yang menentukan suksesku, bukan angka di timbangan! (Roni Noone)
Apakah kamu melihat di cermin dengan riang atau cemas, penting untuk mengingat bahwa kita memilih apa yang kita lihat. “Ini mengingatkanku bahwa aku hidup, melakukan sesuatu dan makan dengan cara yang aku inginkan dalam jangka panjang, dan itu adalah caraku menetapkan sukses, bukannya angka dalam timbangan atau ukuran pakaian.” –Roni Noone, pakar nutrisi, penulis What You can, When You can


 Inilah 15 mantra untuk penyemangat/penginspirasi harimu tiap pagi, baca juga Bagian II nya ya…
source: greatist.com





Sumber artikel : http://www.cerpen.co.id - http://hello-pet.com

Posting Komentar

Hai Pembaca, silahkan berikan komentar terbaik anda tentang postingan ini Terima kasih...