Ini Kisah Bos Starbucks Dari Anak Supir Truk Jadi Pemilik Aset 30 Trilyun! | Hello-pet
Kerja keras maksimal memang selalu membuahkan hasil yang maksimal juga, hal ini yang terjadi juga pada diri Howard Schultz, seoarang anak supir truk yang kini menjadi bos Starbucks. Dalam sebuah biografinya ‘Pour Your Heart Into It’, Howard Schultz menceritakan kisah hidup nya.
Howard Schultz sama sekali tidak menyangka kalau Starbucks yang dulunya hanyalah sebuah kedai kopi kecil di kota Seattle, Amerika kini menjadi perusahaan besar dengan 21.000 gerai kopi di 65 negara. Nilai aset perusahaan kopi ini mencapai USD 77 miliar atau Rp 1.017 triliun.
Ayah dan ibu Howard bukanlah orang kaya. Ayahnya, Fred hanya seorang supir truk dan ibunya adalah seorang resepsionis perusahaan. Pada saat Howard berusia 7 tahun, ayahnya mengalami patah kaki saat bekerja dan membuatnya diberhentikan tanpa diberikan pesangon. Beruntung Howard kecil berprestasi dalam olahraga basket dan bola, dan akhirnya mendapatkan beasiswa Northern Michigan University pada tahun 1970. Howard Schultz adalah orang pertama di keluarganya yang masuk ke universitas.
Awal mula nya Howard bukanlah pemilik dari Starbucks, dia hanyalah seorang manajer pemasarann di perusahaan peralatan rumah tangga Hammarplast. Howard Schultz tertarik pada sebuah kedai kopi di dekat tempatnya bekerja yang bernama Starbucks. Karena kecintaannya terhadap kopi, akhirnya Howard Schultz bergabung dengan Starbucks sebagai direktur pemasaran dan memiliki banyak ide penjualan.
Tapi sayang, ide ide brilian Howard ditolak oleh pemiliknya kala itu, Gerald Baldwin dan Gordon Bowker. Howard akhirnya memutuskan untuk membuat kedai kopi di Milan dengan nama ‘Il Giornale’ dengan meminjam uang kepada seorang doktor yang mau berinvestasi senilai USD 100.000 karena tertarik dengan pertaruhan dan keberanian Schultz.
Dan ternyata inilah titik balik Howard Schultz. Hanya dalam dua tahun Howard Schultz berhasil mencaplok Starbucks dari pemilik nya Gerald Baldwin dan Gordon Bowker.
Berkaca dari kejadian yang menimpa ayahnya saat bekerja dulu, Howard menyiapkan asuransi kesehatan dan beasiswa untuk karyawan yang berprestasi. Seluruh karyawannya diberi pendidikan pembuat kopi atau barista hingga menciptakan produk-produk olahan kopi yang dapat dinikmati masyarakat dunia.
Sumber artikel : http://www.cerpen.co.id - http://hello-pet.com
Posting Komentar
0 komentar
Hai Pembaca, silahkan berikan komentar terbaik anda tentang postingan ini Terima kasih...