0




Pria tua ini terlihat miskin dan pelit. Namun siapa yang menyangka bahwa pria ini adalah pria yang dihormati dan menjadi inspirasi bagi miliader di Amerika seperti Bill Gates dan Warren Buffett. Orang yang seperti apa ya pria ini?


Pria yang berusia 76 tahun ini tidak memiliki rumah pribadi maupun mobil. Jam tangan mewah yang bermerek juga tidak terikat di tangannya. Ia dan istrinya tinggal di sebuah rumah kecil yang mereka sewa bersama di San Francisco. Pria ini tidak pernah memakai baju bermerek yang mahal, kacamata yang ia pakai sudah sangat tua, jam tangan yang terikat di tangannya juga hanya jam tangan yang murah dan sederhana. Ia bukan pria yang senang menghamburkan uangnya untuk makan makanan yang mewah. Karena ia dan istrinya tidak punya mobil pribadi, mereka selalu memanfaatkan kendaraan umum ketika berwisata.

Tidak hanya terlihat miskin, pria ini juga pelit!
Kalau kamu punya kesempatan untuk pergi keluar dengan pria ini ke bar, perhatikan dengan seksama ketika ia membetulkan bon yang salah. Kalau kamu punya kesempatan untuk tinggal di rumahnya, jangan kaget kalau ia menyuruhmu mematikan lampu sebelum tidur.

Orang tua yang pelit seperti ini, sebenarnya apa yang sudah dan sedang ia lakukan?


Ternyata pria tua ini bukan orang yang miskin ataupun pelit! Ia menyumbangkan 588 juta U.S. Dolar (1 U.S. Dolar = sekitar 13,000 rupiah pada tahun 2015) untuk Cornell University, 125 juta U.S. Dolar untuk University of California, dan 60 juta U.S. Dolar untuk Stanford University.
Selain universitas-universitas di Amerika, pria ini juga pernah mengakomodasikan 100 juta U.S. Dolar untuk keperluan renovasi 7 universitas di Irlandia baru dan 2 universitas di Irlandia Utara. Tidak hanya itu, ia juga pernah membangun satu yayasan amal dengan tujuan membantu memberikan pengobatan dan juga peningkatan kesehatan anak-anak di China.
Sampai pada hari ini, pria ini sudah menyumbangkan 4 miliar U.S. Dolar dan masih ada tabungan sekitar 4 miliar dolar yang sedang menunggu untuk disumbangkan.

Siapa sebenarnya pria ini?
Pria ini tidak lain dan tidak bukan adalah Chuck Feeney, pendiri dari yang dikenal dengan DFS group (Duty Free Service atau yang kerap dikenal dengan toko bebas pajak). Seorang yang pelit terhadap diri sendiri namun sangat murah hati ketika berhadapan dengan orang lain.
Saat ini Chuck Feeney masih menyimpan 1 harapan, sebelum tahun 2016, ia ingin menyumbangkan 4 miliar U.S. Dolar yang ada di tangannya supaya ia bisa beristirahat dengan tenang. Saat ini ia sedang berusaha menyumbangkan 400 juta U.S. Dolar setiap tahunnya untuk membantu orang-orang yang membutuhkan di seluruh penjuru dunia.
Sampai hari ini Chuck Feeney menjadi 1 contoh yang luar biasa bagi orang-orang kaya untuk tetap menikmati hidup sembari melakukan kebaikan dan membantu orang-orang yang membutuhkan.


Setelah kehidupan Chuck Feeney diketahui orang banyak, banyak wartawan mulai mendatanginya dengan 1 pertanyaan yang hampir sama di dalam hati mereka, "Anda memiliki kekayaan yang sangat luar biasa, tapi mengapa anda dengan mudah melepaskannya begitu saja?"
Dihadapkan dengan pertanyaan dan rasa ingin tahu banyak orang, Chuck Feeney hanya tersenyum dan menceritakan sebuah cerita. "Ada seekor rubah yang melihat sebuah kebun anggur yang penuh dengan anggur yang matang. Rubah ini ingin masuk dan makan anggur-anggur tersebut namun karena ia terlalu gemuk, tubuhnya tersangkut di pagar dan ia tidak dapat masuk. Rubah ini kemudian memutuskan untuk tidak makan selama 3 hari 3 malam. Setelah tubuhnya mengurus, ia menyelip masuk melalui pagar tadi dan setelah berhasil masuk, ia makan anggur anggur itu sepuasnya. Setelah ia kenyang dan mau keluar, ia terjepit lagi karena badannya menggemuk setelah ia makan! Karena itu ia memutuskan untuk menguruskan badannya kembali, tidak makan selama 3 hari 3 malam, dan keluar dalam keadaan perut kosong."
Setelah Chuck Feeney selesai bercerita, ia berkata, "Di Surga itu nggak ada bank. Setiap orang itu datang dengan telanjang dan meninggal dengan tangan kosong. Nggak ada harta apapun yang bisa dibawa ke Surga nantinya."
Ketika media menanyakan mengapa Chuck Feeney mempersembahkan seluruh kekayaannya, ia hanya menjawab dengan santai, "Soalnya tas saya nggak ada kantongnya."
Ternyata Chuck Feeney pelit dan sangat hemat demi membantu masyarakat! Sungguh satu contoh yang luar biasa!




Sumber artikel : http://www.cerpen.co.id - http://hello-pet.com

Posting Komentar

Hai Pembaca, silahkan berikan komentar terbaik anda tentang postingan ini Terima kasih...