Putus Cinta? Mungkin Hal Tersebut Adalah Pengalaman Terbaik Untukmu | Hello-pet
Belahan jiwa… seseorang yang dengannya kita merasa ‘klik’, nyaman untuk berbagi apa saja dengannya, yang nyambung banget sejak pertama bertemu, yang kemistrinya dapat banget, yang sangat mengerti kita, pokoknya belahan jiwa ditakdirkan untuk bersama deh… yang diciptakan yang Maha Kuasa hanya untuk kita.
Kenyataannya, gak tiap orang menemukan belahan jiwanya. Gak tiap pacar/pasangan merupakan belahan jiwa, walaupun sudah menikah. Menemukan cinta tak harus identik dengan menemukan belahan jiwa, kadang hanya ketertarikan secara fisik saja, misalnya dia sangat cantik, ganteng atau bahkan hanya karena dia kaya.
Dan buat sudah menemukan belahan jiwanya, hidup terasa sempurna. Tak bisa dibayangkan hidup selanjutnya tanpa kehadiran sang belahan jiwa.
Buat sebagian orang, belahan jiwa itu sehidup semati, sampai maut memisahkan. Tetapi bagaimana kalau kita kehilangan belahan jiwa, “Separuh jiwaku pergi…” seperti lagunya Anang Hermansyah? Kadang-kadang cinta saja tak cukup atau cinta itu sudah kehilangan maknanya.
Menerima kenyataan bahwa kita sudah kehilangan sang belahan jiwa adalah titik dimana seseorang akan hancur, atau melanjutkan hidup dan menjadi lebih kuat, belajar dari kehilangan tersebut.
Menerima kenyataan bahwa belahan jiwapun bisa berpisah dan merelakannya pergi dengan sadar, adalah hal tersulit yang harus dihadapi. Terutama karena semua kenangan manis yang pernah tercipta, perlu waktu dan proses untuk meyesuaikan diri.
Tetapi kamu juga akan sampai pada titik dimana kamu sadar bahwa hidup terus berlanjut, dan harus memulai sebuah hubungan yang baru, dan tidak boleh terus menoleh ke belakang. Plus karena pengalaman kegagalan dengan belahan jiwa, membuatmu punya semacam panduan tentang apa yang kamu inginkan dalam sebuah hubungan, apa yang rela kamu jalani dan apa yang tak bisa kamu terima lagi.
Banyak pelajaran yang bisa didapat dari kehilangan belahan jiwa. Yang paling penting adalah pemahaman bahwa cinta mengarahkanmu, yang menelan diri pribadimu seutuh hingga kamu kehilangan jati diri, bukan cinta yang kamu butuhkan. Cinta yang demikian kadang bisa jadi rintangan yang membuatmu terperangkap dalam sebuah hubungan yang mungkin tak benar dari aspek lain.
Ketika kamu menyadari seutuhnya, kamu akan sampai pada pemahaman bahwa belahan jiwa cuma sisa-sisa cinta yang sudah berlalu, dan ada tempat untuk cinta yang baru. Mungkin cinta yang baru tak sesempurna cinta yang sudah berlalu, tapi lebih sesuai untukmu. Dan walaupun waktu tak mengubah kenyataan bahwa cinta dengan belahan jiwa pernah ada, ia akan memberimu pengalaman untuk menatap dan melanjutkan hidup.
Seiring waktu, kamu mungkin menemukan seseorang yang kamu inginkan untuk menggantikan cintamu yang hilang, dan bahkan mungkin seseorang yang mendukungmu, untuk semua yang ditentang oleh mantanmu. Walaupun diawalnya mungkin tak dapat kamu terima, kamu akhirnya akan bertemu seseorang yang dengannya kamu punya kesamaan perasaan seperti dengan mantanmu, tapi orang ini tidak akan meninggalkanmu dengan perasaan hampa.
Orang ini takkan membuatmu menangis, orang ini akan mengerti kamu dalam cara yang bahkan tak terpikirkan olehmu dan akan menghargaimu apa adanya dengan semua hubunganmu dan selalu akan. Orang ini akan melakukan apa yang orang lain gagal lakukan, orang ini tak akan memilih untuk menghancurkanmu.
Orang baru ini akan memilih untuk mencintaimu, dan menyembuhkanmu dan menunjukkan bahwa ternyata dengan melepaskan belahan jiwamu, kamu menyiapkan jalan untuk cinta sejatimu.
Sumber artikel : http://www.cerpen.co.id - http://hello-pet.com
Posting Komentar
0 komentar
Hai Pembaca, silahkan berikan komentar terbaik anda tentang postingan ini Terima kasih...