0




Dia merasa bahwa hidupnya meskipun disayangkan, namun ia penuh keberuntungan, karena dia bertemu dengan banyak orang yang baik, menyelesaikan banyak hal yang tidak semua orang bisa melakukannya seumur hidupnya.

Hayley menjadi sangat lemah di tahun ini pada usianya ke 17 tahun, fungsi tubuhnya sama dengan orang tua yang berusia lebih dari 100 tahun. Tidak lama yang lalu, dia dirawat di rumah sakit untuk pengobatan radang paru-paru, dan tidak pernah sembuh. Pada tanggal 3 April, dia dari rumah sakit, malam harinya pukul 21:39, ia menutupkan mata di pelukan ibunya. Kepergiannya membuat banyak orang sedih, pusat penelitian penyakit penuaan dini juga turut mengucapkan belasungkawa.

Hingga kini, total 124 anak di seluruh dunia menderita Progeria, Hayley memecahkan nubuat dokter tentang hidupnya, meskipun dia sudah pergi, tapi tetap membawa semangat hidup dan keyakinan bagi anak-anak yang sakit dan para orang tua. Semoga dia hidup bahagia di surga sana.

Mari bagikan kisah ini keluar, hingga lebih banyak orang melihat ketegaran hidup gadis ini.


Demi menghidupi anaknya, single mom ini memutuskan untuk menggunduli rambutnya, memakai pakaian yang longgar, berpakaian layaknya seorang pria, dan kemudian mencari pekerjaan, membesarkan anak gadisnya. Pada awalnya ia adalah pekerja batu bata, kemudian setelah ia tambah berumur, ia bekerja sebagai tukang semir sepatu. Meskipun keputusannya ini membuat keluarganya terkejut dan marah, tapi dia tetap bersikeras ingin menghidupi keluarganya sendiri, tidak bergantung pada laki-laki.

Sisa merasa berpakaian sebagai pria juga ada keuntungannya, terhindar dari ancaman pelecehan seksual, bahkan meskipun dia sekarang sudah mempaparkan jenis kelamin aslinya, ia tetap ingin orang-orang melihatnya sebagai seorang pria selama sisa hidupnya itu.

Saat masih muda, ia merasa "sekuat 10 orang." Tapi untuk berpura-pura menjadi seorang pria, katanya: "sangat sulit bagi seorang wanita untuk melepaskan sisi feminimnya, tapi saya bersedia untuk melakukan apa pun untuk putriku. Ini adalah satu-satunya cara yang bisa kulakukan untuk mencari nafkah, apalagi yang bisa saya lakukan? Saya tidak bisa membaca, tidak pernah sekolah, sungguh inilah satu-satunya cara."


Foto kiri adalah putrinya, foto kanan adalah Sisa

Awalnya ia berencana untuk kembali ke identitasnya sebagai wanita sebelum putrinya menikah, tetapi sayangnya, anaknya jatuh sakit keras, hingga ia harus terus bekerja.


 Perilakunya ini sangat menyentuh, hingga ia dianugerahi penghargaan "Pengorbanan Ibu yang Terbaik" oleh Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi.


Oh my God...Tak terbayangkan seberapa besarkah pengorbanannya ini? Bukan untuk dirinya sendiri, melainkan demi putrinya, dalam sekejap mata menyamar sebagai pria selama 40 tahun, sungguh kasih Ibu tak terbatas.



Sumber artikel : http://www.cerpen.co.id - http://hello-pet.com

Posting Komentar

Hai Pembaca, silahkan berikan komentar terbaik anda tentang postingan ini Terima kasih...