Sebagai anak-anak, kita bisa memakai kaos kaki beraneka corak, dari yang berwarna-warni, hingga dengan karakter-karakter lucu. Dari Mickey Mouse hingga Doraemon atau pokemon, dari “polka dot” hingga warna-warni cerah dengan nuansa neon.
Tetapi sebagai orang dewasa, apalagi pria, praktis kaos kaki bercorak bukan lagi pilihan, karena kaos kaki bagian dari “dressing code” dari pakaian kerja kita. apalagi yang kerja kantoran.
Tapi eits, tunggu dulu! Ternyata tak semua orang merasa perlu untuk menyesuaikan warna kaos kaki mereka dengan pakaian kerjanya.
Kalau kita perhatikan, ternyata ada sebagian orang dewasa kantoran yang cukup punya nyali untuk tetap memakai kaos kaki dengan aneka corak berani layaknya masa kecil dulu, ‘gak peduli bahwa dia sedang pakai baju untuk ‘ngantor yang bahkan dilengkapi dengan dasi!
Di dunia moderen dimana tampak berbeda masih jadi hal tabu yang cenderung dihindari orang umumnya, orang-orang yg cukup berani untuk memakai dan menunjukkan kaos kaki dengan corak “berani” menunjukkan bahwa mereka adalah orang dengan kepribadian sedikit “pembangkang” dan ekspresif.
Pemakai kaos kaki corak “wacky”(=sinting/norak) memimpin revolusi halus terhadap keseragaman dan kewajaran. Mereka menolak standar sosial mendikte apa yang harus dipakai menghiasi kaki mereka.
Sepanjang sejarah, ada segudang contoh busana mewakili tujuan subversif, beberapa lebih dramatis dari yang lainnya.
Contoh nya di Skotlandia, Tartan (kain wol motif kotak-kotak) punya sejarah panjang sebagai simbol pemberontakan.
Selama abad ke-18, ada pemberontakan terhadap mahkota Inggris di Dataran Tinggi Skotlandia, yang dikenal sebagai Pemberontakan Jacobite .
Pada saat itu, orang sering memakai tartan untuk menandakan mereka bersimpati dengan pemberontakan, The Guardian memperhatikannya.
Tartan menjadi begitu terkait dengan pemberontakan, yang setelah pemberontak akhirnya dikalahkan di Pertempuran Culloden, Kerajaan Inggris membuatnya ilegal untuk memakainya dengan “1746 Dress Act”.
Akibatnya, Skotlandia tidak bisa memakai kilt(rok pria khas Skotlandia dari kain wol motif kotak-kotak merah-hitam) secara hukum sampai hukum itu dicabut pada 1782.
Memang memakai kaos kaki aneh sama sekali tidak subversif atau politis, itu seperti tohokan pada status quo(=status/kondisi sekarang, bahasa latin)) dan ekspresi individual.
Apa yang kamu pakai menceritakan banyak tentang kepribadianmu, dan kaus kaki norak membantu menghadirkan citra yang lebih lincah, inovatif dan menarik, terutama di tempat kerja:
Kaus kaki warna-warni atau berkarakter menunjukkan sifat suka main-main dan cepat akrab dengan orang lain atau gampang terhubung.
Mungkin Keuntungan lain dari memakai kaus kaki norak dan pakaian tak terduga lainnya: Kamu membangun merek sebagai ‘orang berani’, tipe kreatif dan dari waktu ke waktu, dalam jangka panjang hal ini memberikan lebih banyak ruang untuk membengkokkan atau melanggar aturan.
Masuk akal, karena penelitian menunjukkan pilihan pakaian kita sering mendikte cara orang lain melihat dan memperlakukan kita.
Meskipun akan menyenangkan untuk hidup di dunia di mana orang tidak menghakimi satu sama lain dari penampilan, hal itu bukan kasusnya buat saat ini.
Lebih penting lagi, apa yang kita pakai juga berdampak pada cara kita merasa tentang diri kita sendiri, atau persepsi diri kita.
Sebuah studi yang dilakukan di Universitas Northwestern oleh psikolog sosial Dr Adam Galinsky, disorot oleh New York Times, mengungkapkan pilihan pakaian kita mempengaruhi proses kognitif kita.
Hal ini terkait dengan bidang ilmiah dikenal sebagai diwujudkan kognisi, yang berpendapat kita pikir dengan otak dan tubuh kita.
Berbicara dengan Times, Galinsky menyatakan: Pakaian menyerang tubuh dan otak, menempatkan pemakainya dalam keadaan psikologis yang berbeda.
Dengan kata lain, mengenakan pakaian tertentu dapat memberi kita kepercayaan diri untuk melakukan tugas tertentu, secara harfiah mengubah cara kita berpikir dan bertindak.
Jadi, memakai sepasang kaos kaki norak bisa membantu kita merasa lebih berani dan lebih tak terduga, membawa kita ke wilayah asing, yang pada gilirannya, sukses yang lebih besar dalam hidup.
Bagian terbaik tentang kaus kaki norak adalah mereka unisex, dan terlihat sama hebatnya pada pria dan wanita. Jadi mari kita semua menaklukkan dunia bersama-sama sambil mengenakan kaus kaki norak, mempromosikan gender netral dalam proses.
Silicon Valley sering dikreditkan sebagai membuat kaus kaki norak menjadi trendi, tetapi New York Times mencatat,
Kaus kaki mencolok seperti ke tahun 1700-an, ketika orang-orang memakainya dengan bordir atau warna aneh, sejarawan mode menyatakan.
Hari ini, semua orang dari eksekutif teknologi hingga mantan presiden yang mengenakannya.
Dengan demikian, bisa dikatakan ada hubungan teraba antara kaus kaki norak dan orang-orang sukses.
Tapi tidak peduli siapa kamu, pakai kaus kaki norak itu berani dan indah!
Jika saat ini kamu sedang pakai kaus kaki flamboyan berwarna atau sejenisnya, pujian untukmu, hormat padamu, pembangkang kecil!
source: elitedaily.com
Sumber artikel : http://www.cerpen.co.id - http://hello-pet.com
Posting Komentar
0 komentar
Hai Pembaca, silahkan berikan komentar terbaik anda tentang postingan ini Terima kasih...