0




Kata ‘haters‘ semakin umum dilontarkan terutama di media sosial. Hal ini menjadi sebuah fenomena yang terkesan ‘oh wow!’ padahal sejak Adam diciptakan, hater memang sudah ada. Guess who!
We can’t please anyone. Iya, beneran. Banyak orang yang suka dengan pekerjaan kita, tapi juga dikelilingi oleh orang yang sebal (dan sirik) dengan apa yang kita kerjakan. Semesta memberkati. Yekan? Cinta dan benci adalah bentuk keseimbangan hidup. Saya sendiri menikmatinya. Yang perlu kita lakukan hanya terus berjalan ke depan dan membuktikan kepada orang lain bahwa mereka salah menilai kita. GItu aja sih.
Seluruh dunia boleh membencimu. Tapi selama kamu mencintai hidupmu, gak ada yang salah dan gak ada masalah. Toh pada akhirnya, satu hal yang penting adalah kamu harus terus mengingatkan dirimu sendiri untuk tetap mensyukuri keseimbangan dalam hidup ini.

source: pinterest
Peduli amat orang lain mau bilang apa. Hidup sudah banyak masalah, dan jika kamu pusing dengan apa kata orang, hidupmu tak akan berkembang.

Meskipun kamu melakukan hal yang benar, akan selalu ada orang yang membencimu.

Jika tak seorang pun membencimu, yakin banget deh, ada yang salah dengan hidupmu. Serius.
Hidup selalu tentang menikmati gelombang di lautan. Meski kamu berharap laut selalu tenang, nyatanya badai gelombang selalu ada. Pilihanmu adalah tenggelam atau menikmatinya.
Perubahan sekecil apapun sepenuhnya tergantung padamu, tetapi pada kenyataannya bukan perubahan itu yang menjadi masalah. Terlihat satu hal yang kasat mata, seseorang akan membencimu karenanya.
Manusia bukan penyuka perubahan, apalagi yang drastis atau tak mereka sukai — oh ya, gak semua orang sih, tapi kebanyakan seperti itu. Disadari atau tidak. Secara pribadi, orang-orang lebih suka pada hal-hal yang mereka sukai (lebih oke kalau sesuai yang mereka mau).
Tentu saja, orang lain pun ingin beberapa hal diubah, tetapi kamu gak mengubah dunia sesuai yang mereka lihat, kamu mengubahnya sesuai dengan kebutuhanmu.
Dan ketika orang-orang gak ngedapetin yang mereka mau — gak peduli betapapun menggelikannya keinginan mereka — mereka tetap saja gak akan menyukaimu karenanya.
Benci adalah kata yang sangat kuat bagi mereka yang merasa tidak suka dengan tindakanmu, tetapi untuk yang lain, itu kata yang sempurna.
Beberapa orang merasa harus membenci dalam rangka membuat hidup mereka yang membosankan itu menjadi lebih menyenangkan dan lebih memiliki tujuan. Lebay gak sih?
Lebih baik mereka membencimu daripada kamu melakukannya terhadap dirimu.
Ingatlah satu hal, bahwa gak seluruh isi alam semesta ini membencimu. Gak peduli gimana kamu mengacaukan, berputar-putar, atau salah menjelaskan alasanmu untuk melakukan apapun, setidaknya akan ada satu orang yang setuju denganmu.
Gak ada ampun untuk seorang dungu, tetapi itu lumayan menghibur ketika kita membuat keputusan yang bisa membuat banyak orang terdiam.
Pokoknya, selama kamu bahagia dengan keputusan yang kamu pilih dalam hidup, itu sudah cukup.
Lupakan orang lain karena banyak dari mereka yang tak memikirkan dirinya. Lagian sebenarnya hidup dan pemikiran mereka juga tak berjalan ke mana pun. Mentok.
Jika seluruh isi jagad raya ini membencimu meski tetapi kamu mencintai dirimu, dijamin deh kamu bisa menikmati hidup dengan lebih nyaman dan ringan.
Kalau kamu membenci dirimu sendiri, biar bagaimana pun, gak peduli semua orang mencintaimu, kamu bakalan selamanya menjadi buruk. Hiduplah dengan penuh kebanggaan.

Jika orang lain memujamu untuk seseorang yang bukan dirimu, apakah mereka benar-benar memuja?

Gaklah! Mereka mencintai, memuja, membanggakan kamu yang mereka arahkan kepada dunia. Mereka menyukai tampilan luar yang dikreasikan atas dirimu untuk menyenangkan dunia, untuk mencoba dan memastikan kamu adalah orang yang benar-benar pas sesuai keinginan mereka.
Tetapi mengapa harus di tempat yang memaksamu untuk mengepaskan diri? Ya karena manusia kebanyakan itu rata-rata. Hidup mereka yang standar, mengambil risiko yang ala kadarnya, membuat keputusan yang sekadar lempeng, dan menemukan tingkat rata-rata untuk sebuah kebahagiaan.
Tapi… Rata-rata itu cenderung berada di garis bawah, gak sih? Yekan?
Jika kamu mencari cinta, jangan berharap menemukannya di tengah kerumunan orang banyak. Setiap dari kita hanya akan menemukan orang yang mencintai dan menghargai kita dengan cara yang pantas untuk dicintai. Yep, dengan cara mereka.
Sebagian yang lain mengharapkan seseorang yang tak sepenuhnya mereka mengerti, mencintai orang yang gak sepenuhnya hadir secara nyata.
Jika kamu bukanlah orang yang diharapkan, kemungkinan kamu gak akan menemukan cinta yang tepat untukmu– dan itulah masalahnya.

source: funnyand.com

Ketika kamu mengenal dirimu sendiri, kamu bisa menghadapi para pembencimu.

Para pembenci memang diciptakan untuk sulit diajak kerja sama. Ya, kagak bakalan bisa juga sih. Mereka agresifnya menyebalkan dan mengganggu, persis kayak nyamuk yang berisik tapi menghilang ketika kamu menyalakan lampu.
Kamu harus memiliki kepribadian yang kuat untuk dapat menghadapi kekonyolan si bodoh yang dilemparkan kepadamu.
Mereka bakalan dengan sangat rajin dan perhatian banget untuk menyakiti hatimu setiap hari karena mereka bakalan mencecarmu terus-menerus dan berusaha meyakinkanmu untuk berubah.
Ketika saya menyadari bahwa saya ternyata mempunyai haters, reaksi pertama cukup negatif. Saya menjadi defensif. Hingga akhirnya para sahabat saya menyadarkan bahwa saya sudah membuang energi percuma untuk meladeni hal tak penting. Saya langsung berbalik tak peduli pada para pembenci itu. Saya hanya mengambil semua kritikan dan cacian mereka sebagai vitamin yang menyehatkan demi memperbaiki diri. Seharusnya demikian kan?
Jjika sampai kamu mengubah dirimu untuk mereka yang membencimu, yakin deh kamu akan berbalik menjadi orang yang membenci dirimu sendiri. Juga akan membenci orang lain. Memangnya kamu mau begitu?
Sekali kamu kehilangan jati dirimu dan menemukanmu terjebak dalam sebuah kondisi yang sangat tak enak. Dan itu akan berlangsung lama. Mungkin selamanya.

Ketika beberapa orang membencimu, kamu hidup untuk dirimu sendiri ; ketika semua orang mencintaimu, kamu hidup untuk mereka.

Gak seluruh isi dunia bakalan benci kepadamu, dan bisa jadi semua penghuni semesta gak akan pernah mencintaimu.
Cukuplah bagimu membuat kegemparan bagi orang yang membencimu sebagai bahan bakar untuk membuatmu mengubah dunia, tetapi cukup memiliki orang yang mencintaimu untuk meyakinkanmu melakukan hal yang seharusnya kamu lakukan.
Jika kamu menemukan 90% isi dunia jatuh cinta padamu dengan apa yang kamu lakukan, inilah kesempatanmu hidup untuk menyenangkan mereka dan kamu menghidupkan hidupmu untuk mereka.
Jangan biarkan dirimu jatuh ke dalam perangkap karena jika sampai terjadi, kamu akan bangun pada satu pagi dan menyadari hidupmu terbuang untuk orang lain dan gak ada seorang pun yang mau bersusah payah merayakan hidupnya untukmu.
Hasil curcol bareng Paul Hudson ;)






Sumber artikel : http://www.cerpen.co.id - http://hello-pet.com

Posting Komentar

Hai Pembaca, silahkan berikan komentar terbaik anda tentang postingan ini Terima kasih...