0





Bulan puasa adalah bulan yang sangat unik.  Betapa tidak, pengeluaran kita selama sebulan justru mendongrak tajam dibanding bulan biasa!  Lapar mata dan banjir diskon biasanya menjadi alasan bagi orang-orang untuk berburu produk mulai dari bahan makanan hingga pakaian.  Sudah diketahui umum pula bahwa harga-harga menjelang Ramadhan dan Lebaran juga meningkat tajam. Namun lucunya ini tidak menghalangi kita untuk memuaskan nafsu belanja.

Saat menjelang lebaran, diskon di berbagai tempat seperti pasar tradisional, supermarket, dan mall.  Membeli makanan dan pakaian sudah menjadi tradisi bangsa Indonesia.  Banyak juga yang sengaja menyediakan anggaran khusus dari THR. Kabarnya, gaji ketiga belas dan THR akan dibagikan pada pegawai negeri, tentara dan polisi.  Besarnya penerimaan gaji ketigabelas disamakan dengan penghasilan bulan Juni 2015.  Sehingga bisa dipastikan berbagai pusat perbelanjaan akan riuh didatangi banyak orang.  Berikut adalah ulasan fakta menarik tentang belanja di bulan Ramadhan:

Ajang Menyingkirkan Barang Lama


Barang-barang yang diobral sebetulnya adalah stok lama dari retailer yang tidak laku terjual.  Supaya barang-barang ini habis, maka banyak yang memasang diskon besar-besaran dengan tidak tanggung-tanggung.  Lalu apakah para pedagang mengalami kerugian?  Asosiasi Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPI) mengungkapkan fakta mengejutkan.  Peningkatan keuntungan penjualan pedagang justru sebesar 50-100%!

Diskon Adalah Trik Pedagang

Orang yang memiliki naluri bisnis selalu tahu apa yang harus dilakukan untuk menyikapi sikap konsumtif bangsa kita.  Banjir diskon di pusat perbelanjaan akan semakin meluap.  APPI mengungkapkan bahwa discount party yang biasa diberikan tenant adalah diskon 50% yang ditambah 20%.  Ada juga beli 1 gratis 1.  Strategi marketing yang diterapkan tenant sangat beragam sehingga banyak konsumen yang terbuai.

Jika beli 1 gratis 1 masih untung, tidak sama halnya dengan diskon 50% tambah 20%.  Karena sesungguhnya setelah satu barang didiskon 50%, harga barang itu baru didiskon lagi 20%.  Totalnya bukan 70%, tapi hanya 60%.

Transaksi Belanja Online Adalah Solusi


Karena pusat perbelanjaan sudah bisa dipastikan akan ramai, banyak pegiat toko online yang mengalami keuntungan besar pula.  Dengan fasilitas internet yang semakin memadai dan menjamurnya toko-toko online yang menawarkan barang berkualitas sama, penggila online shop memilih untuk belanja online.  Fakta dari Google menyebutkan bahwa peningkatan belanja online saat bulan Ramadhan mencapai 30%.

Gila Belanja Tidak Bantu Pertumbuhan Industri


Ternyata ajang konsumtif sekali setahun ini tidak memiliki pertumbuhan signifikan bagi ekonomi.  Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati menyatakan bahwa pemerintah alpa dalam memanfaatkan peluang ini.  Pemerintah belum bisa menyadari potensi perilaku masyarakat karena belum adanya dorongan produksi dalam negeri.  Perancangan kebijakan setelah masa reformasi justru tidak sebaik ketika Soeharto masih berkuasa.

Kualitas Barang Nomor Sekian


Kebanyakan masyarakat lebih memilih kuantitas alih-alih kualitas.  Mereka hanya melihat dari sisi harga yang justru merugikan diri sendiri.  Padahal jika masyarakat pintar dalam membeli produk, tentu uang yang dikeluarkan pun tidak terbuang sia-sia karena produk tersebut masih bisa dipakai dalam jangka waktu lebih lama.


Setelah tahu fakta ini, lebih baik jika kita bisa menyikapinya dengan bijak.  Seperti lagu anak-anak yang disenandungkan Dea Ananda, baju baru kalo ada alhamdulillah.  Kalo nggak ada juga nggak apa-apa.  Bagi yang suka berbelanja, berikan komentarmu!

 

 

 

 






Sumber artikel : http://www.cerpen.co.id - http://hello-pet.com

Posting Komentar

Hai Pembaca, silahkan berikan komentar terbaik anda tentang postingan ini Terima kasih...