0





Bangkai makhluk laut raksasa dengan paruh mirip burung dan bulu di ekornya terdampar di Timur Jauh Rusia. Para ilmuwan belum bisa mengidentifikasi mutan aneh yang mirip makhluk prasejarah ini. Sekilas makhluk ini tampak seperti lumba-lumba tapi dengan ukuran dua kali manusia.

Makhluk ini ditemukan di garis pantai dekat Bandara Shakhtersk di Pulau Sakhalin, sebuah tempat yang lebih dekat ke AS ketimbang Moskow, dengan tubuh penuh darah dan tercabik-cabik dengan tulang-tulang yang keluar menembus kulit.

Gambar-gambar yang didapatkan dari The Siberian Times dengan jelas menunjukkan bulu-bulu panjang dan tebal yang tumbuh di bangkai makhluk tersebut, yang masih menyisakan teka-teki bagi para ahli biologi kelautan.


Nikolay Kim, deputi kepala meteorologi dan geofisika di Pusat Penelitian Institut Kelautan dan Perikanan Sakhalin, mengungkapkan keyakinannya bahwa makhluk tersebut sejenis lumba-lumba raksasa.

“Melihat karakteristik kulitnya, makhluk ini merupakan spesies langka,” kata Kim. “Saya ragu kalau makhluk ini hidup di perairan kita. Sepertinya makhluk ini terbawa arus air hangat. Kami memang sering mendapati spesies tropis dan subtropis di sini, yang beristirahat sejenak, tinggal sementara lalu mati. Saya sangat yakin bahwa makhluk ini merupakan sejenis lumba-lumba. Tapi dia punya bulu. Ini aneh. Lumba-lumba seharusnya tidak mempunyai bulu.”


Gambar-gambar bangkai makhluk tersebut tak pelak menjadi berita hangat di sosial media. Para penduduk lokal berspekulasi mengenai apa sebenarnya makhluk ini.

“Sepertinya makhluk ini adalah seekor monster laut mutan yang berparuh,” kata salah seorang penduduk.

Yang lainnya berpendapat kalau makhluk ini menyerupai lumba-lumba Sungai Gangga yang biasa ditemukan di perairan tawar di wilayah India, Pakistan, Nepal dan Bangladesh.

“Mungkin musim panas kita terlalu dingin yang menyebabkan lumba-lumba India yang masuk ke perairan kita ini tubuhnya dipenuhi bulu,” salah seorang netizen mengomentari gambar tersebut sambil bercanda.


Dengan punuk kecil berbentuk segitiga sebagai pengganti sirip belakang, berwarna coklat dan berenang dengan menggerakkan sisi tubuhnya, lumba-lumba Gangga memang berbeda dari spesies sejenis lainnya.

Namun, lumba-lumba Gangga tidak mempunyai bulu dan hanya tumbuh hingga mencapai panjang 2,4 meter, jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan bangkai yang terdampar di garis pantai Rusia tersebut.

Terdapat kira-kira 40 spesies lumba-lumba di seluruh dunia. Spesies terbesar adalah Orca yang dapat tumbuh hingga mencapai panjang 10 meter dan lebih dikenal dengan sebutan Paus Pembunuh.


Menurut taman hiburan laut terkenal Sea World, lumba-lumba memang lahir dengan bulu pendek di tubuhnya tapi segera lepas begitu dilahirkan.

Profesor David Smith, ahli biologi kelautan di Universitas Essex menyatakan, meskipun lumba-lumba lahir dengan bulu di tubuhnya, sangat tidak mungkin lumba-lumba itu dapat bertahan hidup di alam liar. “Pergantian kulit lumba-lumba sangat cepat. Hal ini penting untuk mencegah organisme yang menempel di kulitnya membusuk dan menyebabkan luka.”

Smith menyatakan mungkin saja di tubuh makhluk tersebut menempel semacam alga yang berserabut yang banyak terdapat di perairan etropis. Smith menduga hewan ini mungkin spesimen prasejarah yang membeku.


 Pendapat Smith tentang spesimen prasejarah ini dibenarkan oleh Profesor Alex Rogers, ahli konservasi biologi di Universitas Oxford. Rogers beranggapan makhluk ini mungkin saja seekor mammoth yang telah membusuk, yang terlepas dari bongkahan es di suatu tempat dan mengapung di lautan.



Sumber artikel : http://www.cerpen.co.id - http://hello-pet.com

Posting Komentar

Hai Pembaca, silahkan berikan komentar terbaik anda tentang postingan ini Terima kasih...